Select Page

Setelah memberikan edukasi Nutrimenu kepada para Kader DAHSAT, acara dilanjutkan dengan diskusi panel bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, Direktur Kategori Nutrisi Unilever Indonesia Amaryllis Esti Wijono, dan Nagita Slavina.

Dalam diskusi panel ini, dikupas tuntas tentang bagaimana caranya untuk menekan angka stunting dan peran multi stakeholder, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Menurut Menkes Budi Gunadi, topik stunting menjadi topik hangat yang dibicarakan Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan.

“Gizi itu mesti cukup. Mulai dari kecukupan gizi untuk ibu hamil dan anaknya. Pencegahan stunting sedari dini dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan protein. Itu karena stunting dapat disebabkan karena ibu hamil kurang gizi dan anaknya setelah enam bulan yang kurang gizi. Maka dari itu harus ada intervensi yang dilakukan dengan menerapkan konsep Isi Piringku,” kata Menteri Budi.

Selain itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim juga menyampaikan tentang pendekatan tentang kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang penting dilakukan dari semua pihak dan bisa dimulai dari rumah, lingkungan, dan sekolah.

“Kami mendukung upaya gotong royong lintas sektor serta mengapresiasi komitmen Unilever dalam mendukung program peningkatan gizi dan percepatan penurunan stunting. Peringatan Hari Gizi Nasional adalah momentum yang tepat untuk memperkuat kolaborasi yang sudah terjalin untuk meningkatkan kesadaran guru, orang tua, dan anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan dan memenuhi kebutuhan gizi agar generasi muda Indonesia bisa tumbuh sehat, semangat belajar, sehingga mereka bisa mencapai cita-citanya di masa depan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Nadiem.

Berkaitan dengan percepatan penurunan stunting, Amaryllis juga mengatakan bahwa program #IsiPiringku harus menjadi kebiasaan untuk membentuk keluarga yang sehat. Tahun lalu, Royco bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengedepankan purpose Gerakan Pangan untuk Masa Depan.

Purpose itu sejalan dengan komitmen ‘Future Foods’ sebagai strategi bisnis global ‘The Unilever Compass’  khususnya pada pilar Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat. Dia berharap, Program Royco Nutrimenu bisa turut berkontribusi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

“Hingga saat ini gerakan #KebaikanIsiPiringku yang merupakan bagian dari program Royco Nutrimenu telah menjangkau lebih dari 16 juta ibu, guru, murid, dan santriwati di 22 provinsi melalui rangkaian kegiatan offline dan online. Pada tahun 2023 ini, kami menargetkan untuk mengedukasi 18 juta orang serta mengubah 120 juta piring keluarga Indonesia menjadi lebih bernutrisi,” kata Amaryllis.

Menurut dr. Diana Sugandi, konsep gizi dalam Isi Piringku justru mempermudah para ibu rumah tangga untuk memberikan sajian lezat, sehat, dan bernutrisi di rumah. Dia juga mengingatkan kalau kondisi stunting pada anak tidak bisa berubah, namun kondisi tersebut dapat dicegah.

“Pola asuh terbaik bagi anak mulai dari masa kehamilan hingga seribu hari pertama kehidupan, sehingga menjadi sangat penting bagi para orang tua, terlebih ibu, untuk menerapkan prinsip gizi seimbang dengan memenuhi asupan energi dan protein, asam lemak dan asam folat, serat, zat besi, serta vitamin dan mineral. Dengan adanya konsep Isi Piringku, sebenarnya tinggal dipraktekkan dengan ada karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dari buah dan sayur,” ujar dr. Diana.